Widgets

Home » , , , » Pengertian dan Fungsi SCR ( Sillicon Controlled Rectifier )

Pengertian dan Fungsi SCR ( Sillicon Controlled Rectifier )

Written By TEKNIK KETENAGALISTRIKAN on Saturday, May 4, 2013 | 8:00 PM

Silicon Controlled Rectifier ( SCR ) adalah salah satu komponen yang mirip dengan transistor karena memiliki tiga buah kaki. Tapi kaki pada SCR tidak sama dengan kaki yang terdapat pada transistor. Kaki yang terdapat pada SCR terdiri dari ; A = Anoda, G = Gate, K = Katoda. Jadi jelaslah bahwa fungsi SCR ini beda dengan transistor.

SCR ini memiliki berbagai macam daya dan kekuatan, misalnya saja SCR yang memiliki daya dan kekuatan sebesar 100 V / 2A. Ini berartii SCR tersebut hanya bisa dipakai tidak lebih dari 2 Ampere atau sama dengan tak lebih dari 200 Watt. Fungsi SCR adalah sebagai pengatur daya dan juga sebagai saklar arus yang otomatis.
Dengan karakteristik yang serupa tabung thiratron, maka SCR atau Tyristor (Therystor) masih termasuk keluarga semikonduktor. Kaki gate (G) adalah sebagai pengendalinya. Sebetulnya SCR terbuat dari bahan campuran P dan N. SCR berisi bahan-bahan yang terdiri dari PNPN (Positif Negatif Positif Negatif) dan biasanya disebut sebagai PNPN Trioda.

Gambar Fungsi SCR
Dengan memberi arus trigger pada lapisan P yang dekat dengan Katoda membuat thyristor menjadi ON, yakni dengan membuat kaki gate pada thyristor PNPN. Disebut pin gate katoda (cathode gate) karena letaknya yang dekat dengan katoda.
Dengan memberi arus gate melalui kaki (pin) gate tersebut memungkinkan komponen ini dipicu menjadi ON. Ternyata dengan memberi arus gate yang semakin besar dapat menurunkan tegangan breakover sebuah SCR. Dimana tegangan ini adalah tegangan minimum yang diperlukan SCR untuk menjadi ON.
Sifat SCR

            Dalam kondisi normal antara Anoda dan Katoda tidak menghantar seperti dioda biasa. Anoda dan Katoda akan terhubung setelah pada Gate diberi trigger minimal sebesar 0,6 Volt lebih positif dari Katoda. SCR akan tetap menghantar walaupun trigger pada Gate telah dilepas. SCR akan kembali ke kondisi tidak menghantar setelah masukan tegangan pada Anoda dilepas.
Cara menentukan Kaki SCR
      Apabila probe merah dihubungkan dengan kaki katoda dan probe hitam dihubungkan dengan kaki anoda dan gate, maka jarum penunjuk pada multimeter akan bergerak. Apabila telah menemukan kaki katoda, kaki anoda dan gate dapat dicari dengan cara melepaskan probe hitam disalah satu kaki. Apabila probe hitam berada dikaki anoda, jarum tetap (tidak bergerak) dan jika jarum bergerak ke angka 0, maka probe hitam berada dikaki gate.
Cara mengecek kondisi SCR
         Pertama posisikan multimeter ke skala x1ohm, selanjutnya hubungkan probe merah dengan katoda dan probe hitam pada anoda, kemudian perhatikan jarum pada multimeter, selanjutnya kaki anoda dan gate dishort, apabila jarum pada multimeter menunjukan angka yang sama berarti kondisi SCR dalam keadaan baik. Sebaliknya jika kaki anoda dan gate dishort dan jarum pada multimeter tidak menyimpang maka dapat di artikan kondisi SCR rusak.

Berikut ini adalah Fungsi SCR yang lainnya, diantaranya :
  • Sebagai rangkaian saklar (switch control)
  • Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
Demikian sedikit penjelasan mengenai pengertian dan fungsi SCR. Semoga setelah membaca artikel ini Anda mengerti dan bisa membedakan bentuk antara SCR dan transistor karena memiliki fungsi yang berbeda.

Share this article :
Sukai Blog ini :

10 comments:

Subscribe via email untuk berlangganan artikel terbaru dari blog ini

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Teknik Ketenagalistrikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Gunawan Template
Proudly powered by Blogger