Widgets

Home » , » Definisi KWH Meter

Definisi KWH Meter

Written By TEKNIK KETENAGALISTRIKAN on Monday, April 15, 2013 | 1:55 PM



KWH Meter Analog

Kwh meter adalah alat yang digunakan oleh pihak PLN untuk menghitung besar
pemakaian daya konsumen. Alat ini sangat umum dijumpai di masyarakat. Bagian
utama dari sebuah KWH meter adalah kumparan tegangan, kumparan arus, piringan
aluminium, magnet tetap yang tugasnya menetralkan piringan aluminium dari induksi
medan magnet dan gear mekanik yang mencatat jumlah perputaran piringan
aluminium.
Alat ini bekerja menggunakan metode induksi medan magnet dimana medan
magnet tersebut menggerakkan piringan yang terbuat dari aluminium. Putaran
piringan tersebut akan menggerakkan counter digit sebagai tampilan jumlah KWH
nya.

a. Medan Magnet Pada KWH Meter

 b. Model Fisik KWH Meter
Gambar.a mengambarkan kepada kita bagaimana medan magnet
memutarkan piringan alumunium. Arus listrik yang melalui kumparan arus mengalir
sesuai dengan perubahan arus terhadap waktu. Hal ini menimbulkan adanya medan di
permukaan kawat tembaga pada koil kumparan arus. Kumparan tegangan membantu
mengarahkan medan magnet agar menerpa permukaan alumunium sehingga terjadi
suatu gesekan antara piringan alumunium dengan medan magnet disekelilingnya.
Dengan demikian maka piringan tersebut mulai berputar dan kecepatan putarnya
dipengaruhi oleh besar kecilnya arus listrik yang melalui kumparan arus.
Gambar b merupakan koneksi KWH Meter dimana ada empat buah
terminal yang terdiri dari dua buah terminal masukan dari jala – jala listrik PLN dan
dua terminal lainnya merupkan terminal keluaran yang akan menyuplai tenaga listrik
ke rumah.
Dua terminal masukan dihubungkan ke kumparan tegangan secara parallel dan
antara terminal masukan dan keluaran dihubungkan ke kumparan arus.

Prinsip Kerja KWH Meter
Berikut diberikan gambar KWH meter analog beserta gambar prinsip kerja dari KWH
meter tersebut apabila ditinjau dari segi fisika.
Dari gambar di bawah dapat dijelaskan bahwa arus beban I menghasilkan
fluks bolakbalik Φc, yang melewati piringan aluminium dan menginduksinya,
sehingga menimbulkan tegangan dan eddy current. Kumparan tegangan Bp juga
mengasilkan fluks bolak-balik Φp yang memintas arus If. Karena itu piringan
mendapat gaya, dan resultan dari torsi membuat piringan berputar.
Gambar Prinsip Dasar KWH Meter
Torsi ini sebanding dengan fluks Φp dan arus IF serta harga cosinus dari sudut
antaranya. Karena Φp dan IF sebanding dengan tegangan E dan arus beban I, maka
torsi motor sebanding dengan EI cos θ, yaitu daya aktif yang diberikan ke beban.
Karena itu kecepatan putaran piringan sebanding dengan daya aktif yang terpakai.
Semakin besar daya yang terpakai, kecepatan piringan semakin besar, demikian pula
sebaliknya. Secara umum perhitungan untuk daya listrik dapat di bedakan menjadi
tiga macam, yaitu :

Daya kompleks S(VA) = V.I
Daya reaktif Q(VAR) = V.I sin φ
Daya aktif P(Watt) = V.I cos φ ……………………………………….…(2.1)
Hubungan dari ketiga daya diatas dapat dituliskan dengan menggunakan
rumus sebagai berikut :
S P2 Q2
S (VI )2 .(sin2 cos2 )
S V.I …………………………………………………………………………(2.2)
Dari ketiga daya diatas, yang terukur pada KWH meter adalah daya aktif, yang
dinyatakan dengan satuan Watt.

 Perhitungan Biaya KWH Meter

KWH Meter berarti Kilo Watt Hour Meter dan kalau diartikan menjadi n ribu watt
dalam satu jamnya. Jika membeli sebuah KWH Meter maka akan tercantum X putaran
per KWH, artinya untuk mencapai 1 KWH dibutuhkan putaran sebanyak x kali
putaran dalam setiap jamnya. Contohnya jika 900 putaran per KWH maka harus ada
900 putaran setiap jamnya untuk dikatakan sebesar satu KWH. Jumlah KWH itu
secara kumulatif dihitung dan pada akhir bulan dicatat oleh petugas besarnya
pemakaian lalu dikalikan dengan tarif dasar listrik atau TDL ditambah dengan biaya
abodemen dan pajak menghasilkan jumlah tagihan yang harus dibayarkan setiap
bulannya.

KWH Meter Prabayar PLN

Kwh meter pbrabayar ini dirancang denngan menggunakan kwh meter elektrik yang
baru. Sistem pembayaran atau pengisian rekening listrk adalah dengan menggunakan
aplikasi chip card. Aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dan PLN dalam hal
proses pengisian rekening listrik yang efektif. Chip card adalah suatu jenis kartu alat
pembayaran yang semakin populer seiring dengan kemajuan teknologi
mikroelektronika serta semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap alat
pembayaran yang praktis. Kehadiran chip card tidak dapat dihindari dimana
penggunaannya semakin luas baik volume maupun lingkup aplikasinya. Salah satu
kemungkinan aplikasi chip card adalah sebagai alat bayar konsumsi energi listrik.

Beberapa keuntungan yang dapat diperoleh oleh Pengelola Gedung dari
penggunaan KWh meter pra-bayar di antaranya adalah:

1. Mendapatkan uang kas lebih awal sebelum listrik diproduksi dan digunakan,
sehingga dapat menambah likuiditas perusahaan ini.

2. Pengendalian transaksi lebih mudah sehingga mengurangi kemungkinan
tagihan yang tidak terbayar dan pencurian listrik. Pemasaran listrik prabayar
ini dapat juga diserahkan pada pihak ketiga.

3. Pengurangan overhead atau biaya yang diperlukan untuk pengecekan
konsumsi listrik ke rumah-rumah atau konsumen lainnya.

Sedangkan bagi konsumen, sistem ini juga dapat menguntungkan yaitu :

1. Pengendalian penggunaan listrik dapat lebih baik, karena pembayaran yang
dilakukan diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi

2. Perbaikan sistem pengukuran karena perangkat elektronik yang digunakan
adalah elektronis dengan ketelitian dan keamanan yang lebih tinggi

3. Mengurangi kesalahan penagihan yang disebabkan human error.

Prinsip Kerja Kwh Meter Prabayar Chip Card

Chip card dapat digunakan sebagai alat pembayaran rekening listrik dengan
mengembangkan Kwh meter Elektronik Digital yang dilengkapi dengan perangkat
pembaca kartu serta perangkat transaksi lunak berbasis smart card. Kwh meter akan
beroperasi berdasarkan nilai kredit yang dimasukkan (download) dari chip card
kedalam register Kwh, dan selanjutnya nilai kredit tersebut dijadikan acuan untuk
mengontrol bekerjanya Kwh meter. Nilai kredit didalam register akan dikurangi
secara bertahap sebanding dengan nilai energi listrik yang telah dikonsumsi
(digunakan).

Jika isi register telah habis maka Kwh meter harus segera diisi kembali
(register sisa pulsa sama dengan 10%) maka ada alarm (LED ON), dan jika setelah
jangka waktu yang telah ditetapkan belum juga diisi nilai kreditnya maka Kwh meter
akan memutus saklar pemutus atau Internal Contactor sehingga supply daya terputus.
Pengisian pulsa listrik kedalam smart card menggunakan Portable Terminal yang
koneksi dengan Perangkat Lunak Sinkronisasi Dan Billing Sistem yang telah diinstal
di Komputer (Master Station).
Perbedaan Kwh Meter Prabayar Rakitan Dengan Kwh Meter Prabayar PLN.

Perbedaan yang dapat dilihat dari kedua alat yaitu antara Kwh Meter Prabayar Rakitan
dengan Kwh Meter Prabayar PLN adalah :

1. Kwh Prabayar Rakitan mengguakan Kwh Meter analog, sedangkan Kwh
Meter Prabayar PLN menggunakan Kwh Elektronik

2. Kwh Prabayar Rakitan menggunakan sensor optocoupler untuk menghitung
daya beban pemakaian, sedangkan Kwh Prabayar PLN langsung menggunakan
rangkaian otomaris yang sudah digabungkan dengan Kwh elektronik

3. Kwh Prabayar Rakitan menggunakan Keypad 4x4 sebagai interface untuk
pengisian voucher listrik, sedangkan pada Kwh Prabayar PLN menggunakan
perangkat pembaca kartu (Chip Card Reader) dan ada juga yang menggunakan
keypad 4x4 sebagai interfacenya.


Share this article :
Sukai Blog ini :

2 comments:

  1. Trima kasih infonya, bermanfaat bagi kami konsumen, untuk lebih banyak tahu ttg sistem pendistribusian arus listrik ini.

    ReplyDelete

Subscribe via email untuk berlangganan artikel terbaru dari blog ini

Enter your email address:

Delivered by FeedBurner

 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Teknik Ketenagalistrikan - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Gunawan Template
Proudly powered by Blogger